Jumat, 11 November 2011

Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan

Masyarakat Perkotaan Aspek-Aspek Positif dan Negatif
a.     Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.Seperti; sekolah, keluarga,perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat
Dalam ilmu sosiologi kita kit mengenal ada dua macam masyarakat, yaitu masyarakat paguyuban dan masyarakat petambayan.Masyarakat paguyuban terdapat hubungan pribadi antara anggota- anggota yang menimbulkan suatu ikatan batin antara mereka.Kalau pada masyarakat patambayan terdapat hubungan pamrih antara anggota-angota nya.

b.    Syarat-Syarat Menjadi Masyarakat 
a.Sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaantersebut, manusia kemudia berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemasyarakatan. 
b.Berdasarkan mata pencaharian.para pakar ilmu sosial membagi: masyarakat   pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
c.Berdasarkan struktur politiknya masyarakat dibagi:berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara.


c.      Pengertian Masyarakat Perkotaan 
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta cirri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.


d.    Tipe-Tipe Masyarakat

1. Masyarakat Paksaan, misalnya Negara, masyarakat tawanan, dan lain-lain
2. Masyarakat Merdeka, yang terbagi dalam :
- Masyarakat Nature, yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya, seperti gerombolan, suku, yang bertalian dengan hubungan darah atau keturunan .
- Masyarakat Kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan, misalnya koperasi, kongsi perekonomian, gereja dan sabagainya.

e.      Ciri- ciri Masyarakat Kota
1. Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
2. Orang kota paa umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu
3. Pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
4. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa
5. Interaksi yang terjadi lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan dari pada faktor pribadi
6. Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu
7. Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.

f.      Perbedaan Antara Desa dan Kota

1. Jumlah dan kepadatan penduduk
2. Lingkungan hidup
3. Mata pencaharian
4. Corak kehidupan sosial
5. Stratifikasi sosial
6. Mobilitas sosial
7. Pola interaksi sosial
8. Solidaritas sosial
9. Kedudukan dalam hierarki administrasi nasional

Hubungan Desa dan Kota
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar di antara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena di antara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti beras, sayur¬mayur, daging dan ikan.Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis¬jenis pekerjaan tertentu di kota, misalnya saja buruh bangunan dalam proyek-proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja-pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan di bidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.
Aspek Positif dan Negatif
 a. Unsur Lingkungan Perkotaan
1. Wisma : Unsur ini merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial dalam keluarga. Unsur wisma ini menghadapkan
-  dapat mengembangkan daerah perumahan penduduk yang sesuai dengan pertambahan kebutuhan penduduk untu masa mendatang
-  memperbaiki keadaan lingkungan perumahan yang telah ada agar dapat mencapai standar mutu kehidpan yang layak, dan memberikan nilai-nilai lingkungan yang aman dan menyenangkan
2. Karya : Unsur ini merupakan syarat yang utama bagi eksistensi suatu kota, karena unsur ini merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat.
3. Marga : Unsur ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya didalam kota, serta hubungan antara kota itu dengan kota lain atau daerah lainnya.
4. Suka : Unsur ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian
5. Penyempurna : Unsur ini merupakan bagian yang penting bagi suatu kota, tetapi belum secara tepat tercakup ke dalam keempat unsur termasuk fasilitas pendidikan dan kesehatan, fasiltias keagamaan, perkuburan kota dan jaringan utilitas kota. 

b. Fungsi External Kota
Yaitu Seberapa jauh fungsi dan peranan kota tersebut dalam kerangka wilayah atau daerah-daerah yang dilingkupi dan melingkupinya, baik dalam skala regional maupun nasional. Dengan pengertian ini diharapkan bahwa suatu pembangunan
Kota tidak mengarah pada suatu organ tersendiri yang terpisah dengan daerah sekitarnya, karena keduanya saling pengaruh mempengaruhi.

Masyarakat Pedesaan
a.     Pengertian Desa
Yang dimaksud dengan desa menurut Sukardjo Kartohadi adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemeritnahan sendiri. Menurut Bintaro desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik dan cultural yang terdapat disuatu daerah dalam hubungannya danpengaruhnya secara timbal-balik dengan daerah lain.
b.    Ciri-ciri Desa
c.       a. Masyarakatnya sangat dekat dengan alam
d.      b. Kehidupan petani sangat bergantung dengan musim
e.       c. Merupakan kesatuan social dan kesatuan kerja
f.       d. Jumlah penduduk relative kecil dan wilayah relatif luas
g.      e. Struktur ekonomi masyarakat dominant agraris
h.      f. Ikatan kekeluargaan erat
i.        g. Sosial control ditentukan oleh nilai moral dan hukum internal/ hk. Adapt
j.        h. Proses social berjalan lambat
k.      i. Penduduk berpendidikan rendah
c. Ciri-ciri Masyarakat Pedesaan
1. Di dalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
2. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
3. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
4. Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya 
d. Macam-macam Pekerjaan Gotong-Royong
- Membangun kerjasama dan peduli dengan masyarakat
- Kerja Bakti
- Gotong Royong Memperbaiki jembatan atau jalan yang rusak

e. Sifat dan Hakikat Masyarakat Pedesaan
Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuatsesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.
f. Macam-Macam Gejala Masyarakat Pedesaan
1. Konflik
2. Kontraversi
3. Kompetisi
4. Kegiatan pada masyarakat pedesaan
g. Sistem Budaya Petani Indonesia
- mereka beranggapan bahwa org bekerja itu untuk hidup
- mereka menganggap alam itu tidak menakutkan jika terjadi bencana
- dalam menghadapi alam mereka cukup bekerja sama
h. Unsur-Unsur Desa
Setiap desa, khususnya desa-desa di Pulau Jawa memiliki tiga unsur pokok sebagai berikut:

a. Daerah atau wilayah. Daerah meliputi lokasi, luas, batas-batas wilayah, keadaan tanah, dan pola penggunaannya. Setiap desa memiliki potensi, berupa sumber daya alam dan sumber daya manusia. Sumber daya manusia harus mampu mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam yang terdapat di desa sehingga desa tersebut akan berkembang lebih pesat.

b. Penduduk. Pembahasan permasalahan penduduk meliputi kuantitas dan kualitas penduduk desa. Kuantitas penduduk meliputi jumlah, pertumbuhan, kepadatan, penyebaran, dan mobilitas. Kualitas penduduk meliputi tingkat pendidikan, kesehatan, mata pencaharian, dan tingkat kesejahteraan atau kemakmuran penduduk.
c. Tata Kelakuan. Tata kelakuan meliputi pola tata pergaulan dan ikatan pergaulan masyarakat desa atau seluk-beluk mengenai masyarakat desa (rural society).

Pola kehidupan masyarakat desa yang guyub dan homogen serta memiliki ikatan tradisi dan gotong royong yang kuat merupakan potensi bagi kelangsungan dan pembangunan kehidupan desa tersebut.

Ketiga unsur desa tersebut merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Unsur daerah, penduduk, dan tata kehidupan merupakan suatu kesatuan hidup atau disebut living unit. Daerah menyediakan sumber daya alam (potensi fisik) yang mendukung kehidupan. Penduduk memanfaatkan sumber daya alam tersebut untuk mempertahankan kehidupan. Tata kehidupan memberikan jaminan ketenteraman dan keserasian hidup bersama di desa.

i. Fungsi Desa
- sebagai lumbung bahan mentah atau tenaga kerja
- segi kegiatan, kerja desa dpt merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industri, desa nelayan.

Perbedaan Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan
-lingkungan umum dan orientasi terhadap alam
-pekerjaan atau mata pencaharian
-ukuran komunitas
-kepadatan penduduk
-homogenitas dan heterogenitas
-diferensiasi sosial
-pelapisan sosial
-mobilitas sosial
-interaksi sosial
-pengawasan sosial
-pola kepemimpinan
-standar kehidupan
-kesetiakawanan sosial
-nilai dan sistem nilai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar